##

Dedication of New Student (DNS) 2025 UAC Sukses Digelar, Usung Tema Dedikasi dan Demokrasi dalam Keberagaman Budaya Kampus


Mojokerto, 06 Oktober 2025 – Universitas KH. Abdul Chalim (UAC) kembali sukses menggelar kegiatan pengenalan mahasiswa baru (Maba) tahunan bertajuk Dedication of New Student (DNS) 2025. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari penuh, mulai dari tanggal 04 hingga 06 Oktober 2025, dengan mengusung tema besar "Membangun generasi berdedikasi dan berdemokrasi, serta mewujudkan budaya kampus yang bermartabat, dan mengabdikan diri untuk peradaban yang berkelanjutan."


DNS 2025 menjadi ajang pembekalan komprehensif bagi para Maba UAC dalam memasuki dunia perkuliahan, dengan fokus utama pada penanaman nilai dedikasi dan semangat demokrasi, selaras dengan keberagaman budaya di lingkungan kampus UAC.


Ketua Pelaksana DNS 2025, Trisna Safitri, menjelaskan bahwa tema yang dipilih tahun ini merupakan perpaduan dua konsep kuat: dedikasi dan demokrasi.


"Awalnya kami memiliki dua konsep, yaitu dedikasi dan demokrasi. Kami sempat bingung memilih antara dedikasi saja atau demokrasi saja. Namun, karena keduanya sama-sama bagus, kami putuskan untuk menggabungkannya," ujar Trisna.


Menurutnya, dedikasi dimaksudkan sebagai output nyata yang harus dimiliki Maba. Misalnya, setelah menerima materi kepesantrenan, Maba diharapkan memiliki pemahaman yang memadai tentang kehidupan pesantren.


Sementara itu, konsep demokrasi diwujudkan melalui kegiatan kebersamaan seperti outbound dan proses pengambilan keputusan bersama dalam kelompok. Titik tengah dari kedua konsep ini adalah budaya kampus yang beragam.


"Inilah alasan kami menggunakan elemen logo dan fashion show bertema kerajaan, termasuk nama-nama kelompok. Kami ingin menunjukkan bahwa UAC adalah kampus yang mewakili Bhinneka Tunggal Ika, di mana semua keragaman budaya Indonesia ada di sini," jelas Trisna, menyoroti keberagaman mahasiswa UAC yang berasal dari Sabang hingga Merauke.


Kegiatan DNS 2025 dilaksanakan selama tiga hari dengan rangkaian acara yang padat dan interaktif:


* Sabtu, 04 Oktober 2025: Dilaksanakan pembekalan awal bagi peserta.

* Minggu, 05 Oktober 2025: Acara pembukaan resmi, dilanjutkan dengan parade yang memperkenalkan ciri khas setiap daerah asal mahasiswa, serta pemberian materi akademik dan non-akademik.

* Senin, 06 Oktober 2025: Maba mengikuti sosialisasi jurusan dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), kemudian ditutup dengan acara fashion show bertema kerajaan, pentas seni dari setiap daerah, dan penutupan DNS 2025.


Adapun dua mahasiswa baru yang terpilih sebagai King dan Queen DNS 2025, Sultanul Aulia dan Wiwit Ramadhani, berbagi kesan mendalam mereka.


Sultanul Aulia (King DNS 2025) mengungkapkan kekagumannya pada kualitas acara. "Jujur, kegiatan DNS ini adalah pengalaman pertama saya di sistem kampus UAC. Menurut saya sudah sangat bagus dan mampu menyaingi kampus-kampus lainnya," katanya. Ia juga menyoroti keunggulan UAC dalam keragaman teman.


Mengenai terpilihnya sebagai King, Sultanul merasa kurang percaya diri karena persaingan yang kuat, terutama saat sesi tanya jawab. "Daya saing sangat berat sekali di situ saya sempat minder, tetapi saya percaya rencana Allah selalu baik, dan saya bertekad untuk menjadi sinar yang menerangi daerah sekitar," ujarnya.


Senada dengan Sultanul, Wiwit Ramadhani (Queen DNS 2025) menyatakan kegembiraannya. "Tentu saja sangat senang sekali karena bisa bertemu teman-teman baru dari Sabang sampai Merauke, bahkan dalam satu kamar dan kelompok pun sangat berbeda-beda," ungkapnya. Wiwit merasa mendapat banyak ilmu dan relasi baru.


Perasaan kaget menyelimutinya saat terpilih sebagai Queen. "Dari sekian banyak mahasiswa baru, tidak hanya saya yang aktif. Banyak sekali yang aktif. Saya sama sekali tidak menyangka akan terpilih," tutur Wiwit, sambil mengucapkan terima kasih atas dukungan penuh dari teman-teman kelompok dan kakak pembimbingnya.


Di akhir wawancara, Ketua Pelaksana DNS 2025, Trisna Safitri, menyampaikan pesan pentingnya kepada seluruh Mahasiswa Baru UAC 2025.


"Pesan saya, karena kehidupan di UAC memang fokus pada kepesantrenan, Maba yang mungkin tidak berlatar belakang pesantren harus berusaha menyesuaikan diri dan tetap berada di koridor yang berlaku," pesan Trisna.


Ia menekankan pentingnya adaptasi. "Mereka harus berusaha untuk menyesuaikan keadaan, harus berusaha untuk beradaptasi di sini. Harapannya semoga mereka kerasan lah di UAC, menjalani empat tahun di UAC harus kerasan dan tidak boleh mengeluh," tutupnya.


NH